pengertian jaringan dan macam macam topologi
Pengertian Jaringan Komputer
Menurut definisi (Sofana, 2011, hal. 4-5), yang
dimaksud dengan jaringan komputer (computer
networks) adalah suatu himpunan interkoneksi
sejumlah komputer autonomus. Kata “autonomous”
mengandung pengertian bahwa komputer tersebut memiliki kendali atas dirinya
sendiri. Memiliki manajemen sendiri (ada admin sendiri), memiliki topologi
jaringan, hardware dan software sendiri. Sedangkan, dua buah komputer dikatakan
“interkoneksi” apabila keduanya berbagi resources
yang dimiliki, seperti saling bertukar data/informasi, berbagi printer,
berbagi media penyimpanan dan sebagainya.
Jadi, jaringan komputer dapat dikatakan sebagai
kumpulan beberapa komputer yang terhubung satu sama lain dan dapat saling
berbagi resources.
Klasifikasi Jaringan Komputer
Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi
menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local
Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).
·
LAN
(Local Area Network)
Local Area
Network (LAN) adalah jaringan komputer yang dibangun pada
area yang terbatas, seperti ruangan, rumah, kantor, gedung, atau kampus. Sebuah
LAN dapat terdiri atas puluhan hingga ratusan buah komputer.
·
MAN (Metropolitan Area Network)
MAN
merupakan jaringan komputer yang meliputi area sebuah kota. Teknologi yang
digunakan oleh MAN mirip dengan LAN, hanya saja areanya lebih besar dan
komputer yang dapat dihubungkan pada jaringan pun jauh lebih banyak
dibandingkan LAN.
Jaringan
MAN menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan
area yang lebih besar.
·
WAN ( Wide Area Network)
WAN
merupakan jaringan komputer yang meliputi area geografis sangat besar, seperti
antarkota, antarnegara, antarbenua atau mungkin saja antarplanet. Untuk
menghubungkan kedua jarak yang berjauhan biasanya digunakan saluran telepon
atau saluran komunikasi publik (umum).
Topologi Jaringan Komputer
Topologi
merupakan layout fisik suatu jaringan, menurut (Forouzan & Fegan, 2007, hal.
9) topologi representasi
geometris dari hubungan semua link dan perangkat menghubungkan (biasa disebut
node) satu sama lain., seperti: server, workstation,
hub/switch, dan pemasangan kabel (media transmisi data).
Ada
dua jenis topologi, yaitu physical
topologi (topologi fisik) dan logical topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan
bentuk jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data
mengalir di dalam topologi fisik.
Berikut adalah jenis-jenis topologi
jaringan:
1.
Topologi
Bus
Menurut Iwan Sofana (2011, pp 11-16),
topologi yang menggunakan sebuah kabel backbone
dan semua host terhubung secara
langsung pada kabel tersebut.
2.
Topologi
Star
Menurut Iwan Sofana (2011, pp 11-16),
topologi Star menghubungkan semua
komputer pada central atau
konsentrator. Biasanya konsentrator berupa perangkat hub atau swicth. Menurut
(Anova, Regina, Susanti, Arida, & Manggalie,
2013) Dalam jaringan area lokal dengan topologi star, setiap host
jaringan terhubung ke hub sentral dengan koneksi point – to - point. Dalam
Topologi Star setiap node (komputer workstation atau perangkat lain) yang
terhubung ke node pusat yang disebut hub atau switch. Saklar server dan peripheral
adalah klien. Jaringan tidak perlu harus menyerupai bintang harus
diklasifikasikan sebagai jaringan bintang, tapi semua node pada jaringan harus
terhubung ke satu perangkat sentral. Semua lalu lintas yang melintasi jaringan
melewati hub pusat. Hub bertindak sebagai repeater. Topologi Bintang dianggap
topologi termudah untuk merancang dan mengimplementasikan.
3.
Topologi
Ring
Menurut Iwan Sofana (2011, pp
11-16),topologi Ring menghubungkan host dengan host lainnya membentuk lingkaran tertutup atau loop.
4.
Topologi
Tree
Topologi Tree
atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat.
5.
Topologi
Mesh
Menurut Iwan
Sofana (2011, pp 11-16), menghubungkan setiap komputer secara point-to-point. Artinya semua komputer
akan saling terhubung satu-satu sehingga tidak dijumpai ada link yang terputus.
2.1.4
Peralatan Jaringan
·
Router
Router berfungsi
sebagai alat untuk mentransfer paket data dari satu port ke port yang lain. Router digunakan
dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP. Router jenis ini disebut IP Router, router
digunakan untuk memperluas jaringan data yang kecil ke jaringan yang luas .
Contohnya dari jaringan LAN, oleh Router diperluas menjadi jaringan berbasis
Internet.
·
Switch
Menurut (Mishra, Jena, & Pradhan, 2012) Seperti
sebuah hub, switch Ethernet adalah perangkat yang mengumpulkan sinyal dari
perangkat yang terhubung ke sana, dan kemudian melahirkan kembali salinan baru
dari masing-masing sinyal. Switch
adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor / penghubung. Switch bekerja pada Layer 2 dan
Layer 3. Switch bekerja
berdasarkan alamat MAC pada NIC ( Network Interface Card ) . Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kemana paket data itu akan dikirim dan diterima.
·
Hub
Hub adalah bentuk sederhana dari Switch. Hub
digunakan untuk jaringan sederhana . Cara kerja Hub adalah menyalin paket data
dari sumber yang terkoneksi pada suatu port dan mentransferkannya ke seluruh
port yang tersambung pada Hub. Saat ini Hub sudah mulai ditinggalkan karena
berbagai kelemahan seperti jangkauan , kecepatan transfer data , dan resiko
loss data , yang membuat Switch lebih diminati
·
NIC (Network Interface
Card)
NIC
adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya
ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu
jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa
juga Workgroup.
2.1.5 Model OSI (Open
System Interconnection)
Model
referensi jaringan terbuka OSI atau OSI
Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural
jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for
Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Model ini disebut juga dengan
“Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).
OSI
Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Osi Layer
(Sofana, 2011, hal. 106-109)
Lapisan Ke
|
Nama
Lapisan
|
Keterangan
|
7
|
Application
Layer
|
Berfungsi sebagai antarmuka dengan
aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat
mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan
|
6
|
Presentation
Layer
|
Berfungsi untuk mentranslasikan data
yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan
|
5
|
Session
Layer
|
Berfungsi untuk mendefinisikan
bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di
level ini juga dilakukan resolusi nama.
|
4
|
Transport
Layer
|
Berfungsi untuk memecah data ke
dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut
sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
|
3
|
Network
Layer
|
Berfungsi untuk mendefinisikan
alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan
routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
|
2
|
Data-Link
Layer
|
Befungsi untuk menentukan bagaimana
bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame
|
1
|
Physical
Layer
|
Berfungsi untuk mendefinisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan
|
2.1.6
Model TCP/IP
Menurut (Forouzan
& Fegan, 2007, hal. 43-46) TCP/IP adalah sebuah hierarki protokol
yang terdiri dari modul – modul yang interaktif, dimana masing - masing modul
tersebut mempunyai fungsionalitas yang spesifik. TCP merupakan bagian dari
protokol TCP/IP yang digunakan bersama dengan IP untuk mengirim data. Model
referensi TCP/IP ini hanya memiliki empat lapisan, yaitu:
Tabel 2. 2 Model TCP/IP
(Forouzan & Fegan, 2007, hal. 43-46)
Layer
|
Keterangan
|
4
(Application)
|
Berfungsi menyediakan akses aplikasi terhadap
jaringan TCP/IP. Layer ini
menangani high-level protokol,
masalah representasi data, proses encoding,
dan dialog control yang
memungkinkan terjadinya komunikasi antar-aplikasi jaringan.
Protokol-protokol aplikasi pada layer
ini antara lain: Telnet, DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMTP, SNMP, dan lain-lain.
|
3
(Transport)
|
Berfungsi membuat komunikasi antara dua host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju
ke tujuan data dengan cara membuat logical
connection di antara keduanya.
Layer ini juga bertugas
memecah data dan menyatukan kembali data yang diterima dari application layer ke dalam aliran data
yang sama antara sumber dan pengirim data.
Ada dua cara pengiriman data, connection-oriented
(menggunakan protokol TCP) atau connectionless-oriented
(menggunakan protokol UDP). Protokol TCP memiliki orientasi terhadap
reliabilitas data. Sedangkan protokol UDP lebih berorientasi kepada kecepatan
pengiriman data. Protokol pada lapisan ini adalah: TCP dan UDP.
|
2
(Internetworking)
|
Berfungsi untuk melakukan routing dan pembuatan paket IP menggunakan teknik encapsulation.
Layer ini memiliki tugas
utama untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah paket data
dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer
ini juga bertugas untuk melakukan. Packet
switching untuk mendukung tugas utama tersebut. Protokol yang digunakan
pada layer ini yaitu: Internet Protokol (IP), Internet Control Message Protokol (ICMP),
Address Resolution Protokol (ARP), Reverse Address Resolution Protokol
(RARP).
|
1
(Network Interface)
|
Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan
dikirim ke media jaringan. Layer
ini bertugas mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP.
Protokol yang berjalan dalam lapisan ini adalah beberapa arsitektur
jaringan lokal seperti: Ethernet, Token Ring, serta layanan teknologi
WAN seperti POTS, ISDN, Frame Relay,
dan ATM.
|
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Media
Transmisi Data
Media
transmisi memegang peranan penting karena informasi atau data akan diangkut
melalui media transmisi. Berdasarkan media transmisi data yang digunakan,
jaringan komputer dapat dibagi menjadi wire
network dan wireless network.
2.2.1.1 Wire
Network
Menurut
(Sofana, 2011, hal. 31) Wire network adalah jaringan komputer
yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Kabel sebagai media penghantar
digunakan biasanya terbuat dari bahan tembaga dan serat optik. Biasanya kabel
berbahan tembaga digunakan pada LAN, sedangkan untuk MAN dan WAN banyak menggunakan
kabel tembaga dan serat optik (fiber
optic).
Pada
wire network terdapat beberapa
pilihan kabel yang digunakan. Yaitu:
1. Coaxial
Terdiri
atas konduktor, shield, isolator
dalam, dan isolator luar. Memiliki sebuah konduktor tembaga di pusatnya. Konduktor
digunakan sebagai jalur transmisi data. Terdapat 2 jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable yang
mempunya diameter besar (sekitar 9.5 mm) dan thin coaxial cable yang mempunyai diameter lebih kecil (sekitar 5
mm).
(Forouzan & Fegan, 2007, hal. 196)
2.
Twisted
Pair
Menurut
(Forouzan & Fegan, 2007, hal. 193) twisted pair terdiri dari dua konduktor
(biasanya tembaga), masing-masing dengan isolasi plastik sendiri, memutar
bersama-sama. Kabel twisted pair dibagi
menjadi 2, yakni:
a. Unshielded twisted pair
(UTP)
(Forouzan & Fegan, 2007, hal. 194)
b. Shielded twisted pair
(STP)
(Forouzan & Fegan, 2007, hal. 194)
3. Fiber Optic
Menurut
(Sofana, 2011, hal. 38) FO merupakan
kabel yang terbuat dari sejenis bahan kaca atau plastik.
2.2.1.2 Wireless
Network
Menurut
(Sofana, 2011, hal. 53) Wireless network adalah jenis jaringan
komputer yang menggunakan gelombang radio untuk transmisi data. Frekuensi yang
digunakan wireless network biasanya
2.4 Ghz dan 5.8 Ghz. Seperti halnya wire
network, wireless network ada
beberapa jenis. Diantaranya:
1. WPAN
2. WLAN
3. WMAN
4. WWAN
Menurut (Sofana, 2011, hal. 54) Wireless network memiliki beberapa keunggulan yakni proses
instalasi yang lebih mudah dibandingkan wire
network, dapat mencapai area yang sulit dijangkau, biaya instalasi dan
perawatan lebih murah. Namun dimana ada kelebihan tentu saja memiliki kekurangan
juga, yakni:
1. Interferensi
dengan perangkat penghasil gelombang radio dengan frekuensi 2,4 GHz. Misalkan cordless phone, microwave, dan perangkat
wireless lain yang menggunakan
frekuensi sama atau hampir sama.
2. Gelombang
radio dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz ternyata peka terhadap air (embun,
hujan, dan sebagainya) di sekitar perangkat wireless
maka cenderung akan terganggu. Karena energinya terabsorpsi oleh air dan
akan menguapkan air.
3. Gelombang
radio mudah terganggu oleh bangunan tinggi, pohon-pohon, dan tembok penghalang.
Energinya akan berkurang jika harus melalui benda-benda penghalang.
2.2.2
Pengelamatan
IP Address
IP
address adalah sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4
segmen dan setiap segmen terdiri atas 8 bit (Sofana,
2011, hal. 103) Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
·
IP versi 4 (IPv4)
·
IP versi 6 (IPv6)
Saat
ini ip versi 4 masih banyak di gunakan oleh manusia untuk mengindentifikasikan
alamat pada tiap host di jaringan lokal maupun interlokal. Sebuah ciri IPv4
adalah alamat 32-bit. Setiap host dan router pada internet memiliki alamat IP
yang dapat digunakan dalam alamat Sumber dan Tujuan bidang alamat paket IP (Tanenbaum & Wetherall, 2011, hal. 442) Dimana
32-bit tersebut dibagi menjadi 4 bagian/oktet. Setiap oktet memiliki panjang 8bit
sehingga dapat dipresentasikan
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx. Didalam IPv4 terdapat Network Address dan Host
Address. Network Address digunakan
untuk mengetahui alamat network dari suatu ip address, sedangkan untuk Host Address digunakan untuk mengetahui
alamat host dari suatu ip address.
Ada 2 sistem cara penomoran alamat IP Address ke internet, yang dikenal
dengan IP Statis dan IP Dinamis.
·
IP Address Static
Ip address static adalah penomoran dalam bentuk quad
bertitik yang diberi tugas oleh ISP ke komputer pengguna untuk menjadi alamat
permanen atau alamat tetap.
·
IP Address Dynamic
Ip address dynamic adalah pengalokasian, dan
penghematan sisa jumlah alamat IP yang mereka miliki dan akan dikelola oleh dynamic host configuration protocol (DHCP).
2.2.2.1 Pembagian Kelas
Pada IP Address
Pembagian class
pada ip address :
·
A : 1 - 126 dengan alamat ip antara 1.0.0.0
s/d 126.255.255.255
·
B : 128 - 191 dengan alamat ip antara 128.0.0.0
s/d 191.255.255.255
·
C : 192 - 223 dengan alamat ip antara 192.0.0.0
s/d 223.255.255.255
·
D : 224 - 247 dengan alamat ip
antara 224.0.0.0 s/d 247.255.255.255
·
E : 248 - 255 dengan alamat ip
antara 248.0.0.0 s/d 255.255.255.255
2.2.3
State-
of- The- Art
Media
transmisi data memegang peranan yang sangat penting, karena informasi atau data
akan diangkut melalui media transmisi. Seperti jalan raya yang dilalui
kendaraan bermotor. Menurut (Sofana, 2011)
jaringan komputer dibagi menjadi wire
network dan wireless network. Wire network adalah jaringan komputer
yang menggunakan kabel sebagai media penghantar dan Wireless network adalah jenis jaringan komputer yang menggunakan
gelombang radio untuk transmisi data.
Kedua
jaringan komputer ini saat ini terus berkembang dan digunakan dimana saja. Tentunya setiap pengguna menyesuaikan dengan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh jaringan komputer tersebut. Seperti
jaringan komputer wire network atau
yang transmisi datanya menggunakan kabel, pengguna yang menggunakan PC dan
menginginkan koneksi yang stabil pastinya akan menggunakan jaringan komputer
ini namun memiliki kekurangan tidak flesibel, mobilitas kurang. Sedangkan
pengguna yang menginginkan fleksibel jaringan wireless network diminati, namun tetap memiliki kekurangan
diantaranya peletakan dan penjumlahan AP yang tepat agar seluruh ruangan
mendapat kan sinyal wifi.
Dengan
demikian, sudah seharusnya PT. EJJV Engineering Indonesia memberikan perhatian
lebih pada jaringan komputer yang dimilikinya agar proses transmisi data dapat
terlaksana dengan baik.
Komentar
Posting Komentar