mengenal mode fokus pada dslr (semoga bermanfaat)
Pada saat ini hampir semua kamera DSLR dilengkapi dengan beberapa pilihan cara kamera melakukan autofokus (autofocus mode). Memotret vas bunga yang diam diatas meja tentu membutuhkan cara autofokus yang berbeda dengan memotret pemain sepak bola.
Dahulu,
lensa pada kamera memerlukan pengaturan fokus secara manual. Untuk
mencari fokus, kita harus memutar ring fokus pada lensa dan melihat
efeknya di jendela bidik untuk mendapatkan gambar yang paling tajam
menurut penilaian kita. Kemudian ditemukanlah teknologi auto fokus yang
memudahkan kita dalam memotret. Dengan AF (Auto Focus), kamera secara
otomatis menggerakkan elemen lensa untuk mendapat hasil terbaik, dalam
waktu yang cukup singkat.
Mode fokus
kamera digunakan sesuai dengan kondisi pemotretan dan gerakan obyek. AF
tentu saja sangat membantu, tapi dalam kondisi cahaya yang buruk manual
fokus bisa menolong. Pada kamera Nikon, hanya kamera SLR dengan fitur
AF motor yang dapat auto focus dengan lensa AF non motor (lensa tipe AF
atau AF-D). Sedangkan kamera entry level seperti Nikon D3100, D3200,
D5100, D5200 tidak akan dapat fokus otomatis tanpa lensa tipe AF-SPada kamera SLR Canon EOS bisa dibilang tidak ada batasan AF seperti di Nikon karena modul auto focus-nya sudah ditanam di lensa. Tapi kekurangan canon adalah hanya memungkinkan lensa auto focus tipe EF-S berfungsi pada kamera tipe APS-C, harus digunakan lensa EF untuk kamera full frame-nya. Sedangkan Nikon tidak peduli jenis lensa AF, AF-D dan AF-S, DX atau pun bukan dapat digunakan di kamera APS-C atau 35mm full frame dan sebaliknya dengan limitasi. Mengenai perbedaan APS-C atau DX dan full frame FX ini dan kode/simbol lensa dibahas di artikel lain. Berikut ini kita bahas mode AF atau fokus otomatis satu persatu
1. Nikon Single AF (AF-S), Canon One Shoot AF
AF-S yang
dimaksud di sini adalah mode fokus, bukan tipe lensa Nikon. Pada Single
AF fotografer menentukan lokasi fokus yang diinginkan dengan memindahkan
titik fokus kemudian menekan tombol shutter setengah. Biasanya
fotografer menggunakan aperture/bukaan besar misalnya f/2.8 yang
dikombinasikan dengan mode ini untuk menghasikan foto bokeh atau
pemotretan portrait. Mode AF-S sangat direkomendasikan untuk semua
situasi yang tidak memfoto obyek yang bergerak cepat karena fotografer
diharap dapat menentukan titik fokus yang tepat.
2. Nikon Continuous AF (AF-C), Canon AI Servo
Mode ini
khusus untuk menangani obyek foto yang bergerak seperti anak-anak yang
sedang bermain, foto human interest dengan manusia yang aktif bergerak,
mobil balap atau olahraga cepat lainnya juga termasuk burung terbang
atau hewan liar. Fotografer cukup sekali menentukan obyek fotonya dan
fokus dengan menekan tombol shutter setengah alias half pressed, selanjutnya cukup mengarahkan kamera agar tetap dapat otomatis mengikuti gerakan dari obyek foto.
Jika obyek
foto bergerak cepat dan kamera dapat fokus dengan tepat maka dapat
dihasilkan foto dengan background atau latar kabur yang terarah/motion
blur. Efek seperti ini sangat penting untuk fotografi
olahraga. Keefektifan dari fokus seperti ini juga dipengaruhi oleh
sistem fokus kamera; Semakin canggih kamera yang digunakan, semakin
akurat tracking-nya.
3. Nikon Automatic AF (AF-A), Canon AI Focus
Mode ini
akan memberikan keputusan pada kamera apakah akan menggunakan AF-S atau
AF-C seperti yang dijelaskan di atas. Kamera akan memutuskan hal ini
berdasarkan gerakan obyek foto yang ditangkapnya.
4. Nikon Manual Focus (MF), Canon Manual Focus
Pada situasi
tertentu, misalnya kurang cahaya atau obyek foto terlalu datar atau
teksturnya terlalu mulus, kamera dapat tidak mampu mengunci fokus atau
fokus ke obyek yang salah. Kita dapat mengaktifkan AF assist,
menggunakan flash untuk mengatasi hal ini atau menambahkan cahaya bantu
lainnya seperti dari lampu atau reflektor. Flash tambahan seperti Nikon
SB-800 atau SB-900 memiliki AF assist yang sangat dapat diandalkan,
dalam situasi gelap sekalipun. Tetapi bila tidak memungkinkan maka
gunakan manual fokus.
Fokus
seperti ini cukup menyulitkan terlebih pada lensa tele; Untuk membantu
mempermudah manual fokus maka gunakan diafragma atau aperture kecil f/4,
f/5.6 atau lebih kecil lagi dan gunakan live view jika mungkin. Semua
lensa AF bisa diset menjadi manual fokus, tetapi tidak sebaliknya. Lensa
manual tidak akan pernah bisa auto focus dan belum tentu didukung oleh
kamera untuk metering dan indikator fokusnya. Sedangkan bila kita
memanualkan sebuah lensa AF kita tetap dapat melihat indikator fokus
atau tidaknya obyek yang kita pilih menurut kamera.
Auto focus
kamera tingkat lanjut biasanya juga menawarkan pilihan jumlah titik
fokus yang aktif. Pilihan standar adalah tidak mengaktifkan semua titik
fokus kamera tapi hanya sekelompok bagian pada frame, biasanya di tengah
dan dalam kebanyakan situasi sangat dapat diandalkan. Hanya pada mode
AF-C saja direkomendasikan pengaktifan semua titik fokus pada pemotretan
tracking obyek bergerak, agar dapat mengantisipasi gerakan obyek foto
yang tak biasa.
sumber : rikasupartika.blogsopt.com
Komentar
Posting Komentar